Produk Sudah Dimasukkan Trolley Belanja
Lihat Trolley dan Bayar Lanjutkan Belanja
Added to Wishlist
OK
Sang Pembangkang Usaha Menulis Silsilah Bacaan

Dapatkah Subaltern Berbicara

Detail

Kategori : EKOSOSPOL
Yogas Ardiansyah 136 hlm l Bookpaper
Penerjemah : Yogas Ardiansyah
Ketebalan : 136 hlm l Bookpaper
Dimensi : 12x18 cm l Softcover
Bahasa : Indonesia
Stock: 5
Penerbit: Circa
Penulis: Gayatri Chakravorty Spivak
Berat : 0.20 Kilo

Deskripsi Dapatkah Subaltern Berbicara

Pada 1985, Gayatri Spivak menerbitkan esai karyatamanya, “Dapatkan Subaltern Berbicara?”, yang mendedah tentang ketidakmampuan orang-orang yang tak berdaya untuk mengekspresikan diri. Subaltern pada mulanya berarti opsir junior di Angkatan Darat Inggris, tetapi telah dikooptasi oleh kelompok peneliti akademis, terutama yang tertindas oleh kekuatan kolonial. Spivak berpendapat bahwa pengalaman kelompok semacam itu mau tak mau telah terdistorsi oleh perspektif kaum elite yang mendeskripsikannya – misalnya, akademisi.

Dalam esai yang canggih dan tajam ini, Spivak juga memperluas makna subaltern sehingga berlaku juga secara spesifik untuk para perempuan di negara-negara kolonial. Ia memeriksa peristiwa bunuh diri seorang perempuan India, yaitu Bhubaneswari Bhaduri, pada 1926. Awalnya, peristiwa bunuh diri itu dianggap disebabkan oleh keresahan Bhaduri lantaran kehamilan di luar nikah. Spivak menekankan bahwa Bhaduri sebenarnya tidak sedang hamil. Ia mengatakan bahwa Bhaduri bunuh diri karena tidak tahan untuk ambil bagian dalam pembunuhan politis. Perempuan ini “tidak didengar,” kata Spivak, karena didefinisikan hanya dalam batas-batas gender yang sempit.

 

“Dapatkah Subaltern Berbicara?” menempatkan Spivak di jajaran feminis yang memperhitungkan sejarah, geografi, dan kelas tatkala memikirkan tentang kaum perempuan. 


Tulis Review
Nama anda:


Review Catatan: HTML tidak diterjemahkan!

Rating: Jelek            Baik

Submit
Cek Ongkir
Propinsi
Kabupaten
Kecamatan
Berat Gram

PENGIRIMAN