Produk Sudah Dimasukkan Trolley Belanja
Lihat Trolley dan Bayar Lanjutkan Belanja
Added to Wishlist
OK
Bangsa Tanpa Nasionalisme - Julia Kristeva Power of Horror - Kekuatan Kekuataan Rasa Takut - Julia Kristeva

Pada Mulanya adalah Cinta Psikoanalisis dan Iman - Julia Kristeva

Detail

Kategori : Esai
Laila Qadria 80 hlm l Bookpaper
Penerjemah : Laila Qadria
Ketebalan : 80 hlm l Bookpaper
Dimensi : 12 x 19 cm | Soft Cover
Bahasa : Indonesia
Stock: 12
Penerbit: Basa-Basi
Penulis: Julia Kristeva
Berat : 0.20 Kilo

Deskripsi Pada Mulanya adalah Cinta Psikoanalisis dan Iman - Julia Kristeva

Pada Mulanya adalah Cinta Psikoanalisis dan Iman. Kehidupan di tengah teknologi modern merupakan objek, produk dari pekerjaan ahli kimia, ahli bedah, dan insinyur genetika yang melayani lelaki dan perempuan yang haus kekuasaan. Karena “hak manusia” diperluas untuk merangkul kekuatan Tuhan, analis mendeteksi teriakan gila sang nihilis: “Pencipta sudah mati, dan akulah yang menggantikannya.”

Psikoanalisis menjembatani kesenjangan antara dua aspek metafisik yang disebutkan di atas, yang tidak sekadar menawarkan bahasa namun juga gaya hidup dalam keseimbangan yang rapuh antara hedonisme dan kerisauan terhadap makna transenden, yang dapat memusnahkan diri sendiri sekaligus menuntun sang diri untuk melenyapkan orang lain.

Rasa hormat kaum humanis terhadap yang lain berasal dari kemampuan membuang kehendak mendominasi. Dalam istilah psikoanalitik, hak manusia bukan untuk menghitung-hitung kehidupan, melainkan untuk memahami alam bawah sadar, memahaminya bahkan sampai ke gerbang kematian. Dengan demikian, psikoanalisis memberi cahaya terhadap kehendak individu untuk mendominasi keberadaan, dan kehidupan sebagai nilai tertinggi keberadaan ini adalah puncak nihilisme yang bisa diklaim, atas nama hak manusia—atau manusia unggul—terhadap kehidupan itu sendiri.

Serangkaian ceramah yang disampaikan Julia Kristeva kepada siswa L'Ecole Sainte-Genevieve, sebuah sekolah Katolik di Versailles, terkumpul dalam buku ini. Ia mengulik kembali pemikiran-pemikiran Freud, persoalan bahasa dan subjek dalam psikoanalisis, kepercayaan terhadap Tuhan, seksualitas, perdebatan doktrinal abad keempat, dan di bagian akhir ia membuka pertanyaan: Apakah psikoanalisis merupakan bentuk nihilisme?

 


Tulis Review
Nama anda:


Review Catatan: HTML tidak diterjemahkan!

Rating: Jelek            Baik

Submit
Cek Ongkir
Propinsi
Kabupaten
Kecamatan
Berat Gram

PENGIRIMAN