Estetika Marxis
- Detail
-
Kategori : FILSAFAT Ketebalan : 124 hlm | HVS Dimensi : 13x19 cm | Softcover Bahasa : Indonesia Stock: 10 Penerbit: Resist Book Penulis: Henri Arvon
Berat : 0.20 Kilo
Deskripsi Estetika Marxis
Pertanyaan-pertanyaan kritis mengenai seni untuk seni dan seni untuk rakyat mengambil bentuk polemikal hingga sekarang. Seni untuk seni diidentikkan dengan estetika kelas borjuis, sedangkan seni untuk rakyat identik dengan estetika Marxis. Namun, dalam buku ini, benarkan apa yang ditulis oleh Henri Arvon mengenai estetika Marxis sesuai dengan prinsip-prinsip Marxis? Ya, sepakat atau tidak sepakat, membaca buku ini akan sungguh mengasyikkan dan menambah wacana kita tentang seni dan Marxisme.
Sebuah estetika humanis, menurut Arvon, telah dibicarakan oleh Marx di dalam Capital; Marx bicara mengenai sifat seni sebagai kerja kreatif. Ketika Marx beribicara (dalam Capital I, bab 5) tentang esesnsi kerakter kerja manusia, dengan membandingkan antara kerja seorang arsitek dan lebah, adalah bahwa, di dalam sistem kapitalisme, seorang arsitek dibutuhkan semata-mata sebagai buruh, bukan sebagai seorang seniman. Gagasan bahwa semua kerja yang tidak teralienasi adalah suatu kerja kreatif, dan oleh karenanya secara intrinsik dikategorikan sebagai kerja seni, menyediakan basis bagi estetika humanis yang akan berhasil mendemistifikasi seni dengan melihat kesejarahannyadalam perkembangan dan sparasinya dengan aktifitas-aktifitas lain.
Dengan gaya akademisi Perancis yang jernih dan sederhana, Arvon menganalisa perkembangan utama sejarah estetika Marxis sejak dari Marx dan Engels. Tulisan-tulisan Marx dan Engels diterangkan dalam kaitannya estetika Hegelian maupun dengan kontroversi-kontroversi artistik pada periode tersebut. Pendekatan yang sama ia terapkan ketika mengurai Lenin, Trotsky, Plekanov, V.G. Belinsky, N.G. Chernyshevsky, dan pemikir-pemikir estetika revolusioner lainnya.