Serat Dewa Ruci Sastrajendrahayuningrat Pangruwating Diyu
- Detail
-
Kategori : SEJARAH Ketebalan : 720 hlm | Bookpaper Dimensi : 14 x 21 cm | Soft Cover Bahasa : Indonesia Stock: 10 Penerbit: Narasi Penulis: Damar Shashangka
Berat : 0.80 Kilo
Deskripsi Serat Dewa Ruci Sastrajendrahayuningrat Pangruwating Diyu
Ditulis berdasar rontal Sanghyang Nawaruci oleh Mpu Siwamürti menjelang akhir Kerajaan Majapahit. Sebuah naskah berbahasa Jawa Kawi Akhir, yang menuturkan pencarian Raden Wrkodhara akan kesejatian hidup sehingga mendapat anugerah bertemu Sanghyang Nawaruci di tengah samudera. Satu perwujudan Sanghyang Acintya pranesa, Tuhan Tak Tergambarkan yang Memiliki Kehendak Tertinggi. Juga berdasar kisah tutur perjalanan hidup Syekh Malayakusuma (Kangjêng Susuhunaning Kalijaga) ketika bertemu Kangjêng Nabi Khidlir di tengah samudra sehingga dari pertemuan tersebut Syekh Malayakusuma mendapat mukasyafah atau penyingkapan hijab yang luar biasa, maka Raden Ngabehi Yasadipura I, dibantu sepenuhnya oleh putranya Raden Ngabehi Yasadipura II,—mereka berdua adalah para pujangga agung Kasunanan Surakarta—menggubah kisah kuno rontal Sanghyang Nawaruci dan kisah tutur Syekh Malayakusuma dalam satu naskah berbahasa Jawa Anyar (Baru) yang diberi judul: Sêrat Bhimasuci atau Sêrat Dewaruci.
Naskah yang ditulis dalam bentuk têmbang gêdhe—yaitu tembang yang aturan pembuatannya menyerupai pembuatan kakawin masa Jawa Kuno—dengan apik menuturkan perjalanan spiritual Raden Wrêkudara ketika mencari Tirta Pawitrasari (air yang dapat menyucikan jiwa raga) atas petunjuk Dhangnyang Druna yang bermaksud menyesatkannya. Di tengah samudera raya Raden Wrêkudara menjumpai sosok manusia bajang (kecil) yang memiliki perwujudan tak ubahnya seperti dirinya sendiri. Sosok itulah Sang Dewaruci. Dia sebenarnya adalah perwujudan dari Suksma Sêjati (Ruh) Raden Wrêkudara.
Dari pertemuan agung tersebut, Raden Wrêkudara segera beroleh Johar Awal (Jauhar Awwal), yaitu kecemerlangan awal, yang merupakan kecemerlangan Ruhnya yang sempat redup ketika dirinya terlahirkan ke dunia. Lantas, bagaimanakah Sang Bhima dapat mencapai kesempurnaan dan Sang Bajang atau Dewaruci dapat melebur atas sukma dalam dirinya. Perhatikan kisah ini, Anda pun akan meraih kebijaksanaan.